Ataturk, Sang Revolusionaris Turki

Mustafa Kemal
Mustafa Kemal Ataturk, lahir di Selanik, 12 Maret 1881. Adalah seorang perwira militer dan negarawan Turki yang membawa revolusi Turki sekaligus menjadi Presiden Republik Turki yang pertama.

Dilahirkan dengan nama Mustafa di Selanik, 12 Maret 1881 dari pasangan Ali Reza Efendi dan Zubeyde Hanim. Ayahnya seorang petugas bea cukai. Beliau meninggal saat Mustafa berusia 7 tahun. Bersama ibunya, Mustafa kecil menempuh pendidikan militer sekolah di selanik dan manastir (bitola). Namanya ditambahkan Kemal yang berarti
"kesempurnaan" oleh gurunya karena kecerdasannya di bidang Akademik di masa menempuh Sekolah Menengah Militer. Setelah lulus dengan pangkat letnan pada 1905, Mustafa Kemal Kemudian ditempatkan di Damaskus. Di Damaskus, dia bergabung dengan kelompok kecil yang aktif menentang rezim Ottoman. Pada 1907, Ia ditempatkan di Selanik dan bergabung dengan suatu kelompok yang sering disebut Kelompok Turki Muda.


Kaum Turki Muda merebut kekuasaan Turki dari Sultan Abdul Hamid II pada tahun 1908. Pada saat itu, Mustafa Kemal menjadi aktor militer senior. Ia kemudian menjadi pasukan militer Ottoman. Karirnya terus melejit sampai pada tahun 1913 dia dijadikan Komandan Pertahanan Ottoman di Canakkle saat Ia kembali ke Istanbul.

Pada saat meletusnya Perang Dunia ke I, Kekaisaran Turki Ottoman berada di Blok Axis (Jerman), atas dasar Jerman memiliki ambisi yang sama. Yaitu memerangi sekutu yang mayoritas penduduknya yahudi. Ketika perang terjadi, Mustafa Kemal ditempatkan di Tekirdag (Laut Marmara). Kemudian dia dipromosikan sebagai kolonel dan menduduki jabatan sebagai Komandan divisi di Gallipoli. Berkat keberhasilannya membendung pasukan sekutu (Inggris, Perancis, ANZAC) di Conkbayiri pada Perempuran Gallipoli, pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jendral yang bergelar Pasha. Dengan di perolehnya gelar dan kenaikkan pangkat, maka secara otomatis peranannya di dalam bidang militer Ottoman semakin terbuka lebar. Dia selalu ada dalam misi-misi militer Ottoman seperti, perang melawan pemberontak arab (didukung Inggris) dan misi mempertahankan Palestina. Di akhir Perang Dunia I, Blok Axis mengalami kekalahan dan dengan terpaksa harus menyetujui perjanjian yang diadakan sekutu. Pada waktu itu, Ottoman menyerah kepada sekutu. Mustafa merupakan salah pemimpin partai yang memilih untuk mempertahankan wilayah Turki yang sampai saat ini dan menyerahkan sisa wilayah kekuasaan Ottoman.


Mustafa Kemal Pasha merupakan salah satu dari pelaku gerakan revolusioner turki untuk melawan sekutu yang telah menduduki kekaisaran Ottoman. Ia melakukan perlawanan-perlawanan Angkatan Nasional dan yang kemudian berkembang menjadi perang kemerdekaan Turki. Perang demi perang dan banyak perjanjian telah ia lalui (rinci: id.wikipedia.org – keyword: mustafa kemal ataturk). Akhirnya Mustafa Kemal Pasha mendapatkan kemenangan pada Perang Kemerdekaan Turki yang menjamin kedaulatan turki. Di Dewan Nasional (Parlemen Turki) dia menghadapi oposisi Irredentis.


Saat berdirinya Republik Turki, Mustafa Kemal Pasha menjadi Presiden Pertama negeri tersebut. Di masanya, perubahan-perubahan untuk kemajuan Turki dilakukannya. Khususnya di bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Di masa kepemimpinannya pula, untuk mencapai tujuannya dia harus menghadapi oposisi-oposisi kepartaian. Hingga ia di cap sebagai diktator. Tidakannya yaitu, dikeluarkanlah Undang-undang untuk Mempertahankan Ketertiban, yang memberikan kekuasaan kepada Atatürk untuk membubarkan kelompok-kelompok subversif. Partai Republikan Progresif dengan segera dibubarkan dengan undang-undang yang baru ini, suatu tindakan yang dianggapnya perlu untuk mempertahankan negara Turki. Karena rakyat merasa kecewa, lalu rakyat menganggapnya diktator. Itu merupakan peranannya di bidang politik.


Di bidang ekonomi, Ia menggalakan produksi minuman keras dalam negeri atau industri minuman keras meskipun minuman keras ditentang Islam.

Di bidang sosial budaya, ia mendorong pria-pria turki agar berpakaian layaknya orang eropa (berjas). Adapula melarang menggunakan atribut-atribut atau pakaian yang merupakan warisan Kekaisaran Ottoman. Karena dianggap feodal seperti, penggunaan “fez” atau topi turki dan jilbab dilarang dimuka umum meskipun banyak tentangan dari masyarakat turki. Selain itu, ia memperbolehkan kesenian seperti seni lukis, patung, dsb. figur makhluk hidup yang dilarang di Kekaisaran Ottoman. Selain itu mereka melarang rakyatnya menggunakan huruf arab dan beralih ke huruf latin.


Pada tanggal 24 November 1934, namanya berubah dari Ghazi Mustafa Kemal Pasha menjadi Mustafa Kemal Ataturk. Perubahan itu berasal dari Majelis Agung Turki yang memberi nama Ataturk (Bapak Bangsa Turki).


Pada tanggal 10 November 1938, Mustafa Kemal Ataturk menghembuskan nafas terakhir di Istana Dolmabahce, Istanbul, Turki. Ia meninggal saat berusia 57 tahun


Sepeninggalan Ataturk, Namanya, wajahnya, warisan budayanya masih dikenang oleh rakyat Turki. Ia bagaikan seorang diktator, namun ia disegani oleh rakyatnya dan dunia luar. Potretnya dapat dilihat di semua bangunan umum, di sekolah-sekolah, di segala jenis buku sekolah, di semua uang kertas Turki, dan di rumah-rumah banyak keluarga Turki. Bahkan setelah bertahun-tahun, ada kebiasaan bahwa pada pukul 9.05 pada 10 November (bertepatan dengan saat kematiannya), diadakan upacara-upacara peringatan. Banyak kendaraan dan orang yang akan berhenti selama satu menit, untuk mengenangnya, di seluruh negeri pada pukul 9.05 pagi.

Atatürk dikenang melalui banyak bangunan peringatan di seluruh Turki, seperti Bandara Internasional Atatürk di Istanbul, Jembatan Atatürk di atas Tanduk Emas (Haliç), Bendungan Atatürk, Stadion Atatürk, dan Anıtkabir, mausoleum tempat ia dikebumikan. Patung-patung raksasa Atatürk bertebaran di seluruh sudut kota Istanbul dan berbagai kota lainnya di Turki, dan praktis setiap pemukiman yang besar mempunyai bangunan peringatan sendiri untuknya. Ada pula sejumlah bangunan peringatan bagi Atatürk secara internasional, seperti Atatürk Memorial di Wellington, Selandia Baru (yang juga merupakan bangunan peringatan untuk pasukan ANZAC yang meninggal di Gallipoli). Parlemen Turki mengeluarkan Undang-undang Nomor 5816 yang melarang penghinaan terhadap warisannya ataupun serangan terhadap segala benda yang menggambarkannya. Undang-undang ini kadang-kadang dikritik karena hanya berlaku untuk Atatürk, dan dengan demikian mirip dengan undang-undang yang melindungi para pemimpin dari rezim-rezim diktatorial.


Dari segi positif, Ataturk merupakan seorang pejuang yang membawa Turki kearah kemajuan. Dia berusaha terus-menerus untuk mencapai tujuannya. Dia adalah pemimpin yang besar. Pemimpin yang dicintai dan dihormati rakyat dan disegani oleh dunia Internasional, bahkan oleh mantan lawan perangnya sekalipun. Dia membawa Turki menuju negara maju dan menjadi anggota Uni Eropa


Segi negatifnya, Perubahan-perubahannya seolah-olah mendesak masyarakat Islam di turki yang melupakan budaya-budaya Ottoman. Bagaikan tidak ada toleransi beragama bagi Islam di Negara berpenduduk mayoritas Islam di sana. Hal-hal itu antara lain dilarangnya penggunaan jilbab bagi wanita di tempat umum, penghalalan produksi miras, pelegalan seni yang dilarang di rezim Ottoman karena menganggap bentuk figur merupakan upaya penyembahan berhala.



Namun, Menurut saya: Sebaik-baiknya pemimpin ialah yang mengabdi pada rakyatnya, berlaku adil, jujur, bijaksana, dan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadis.



Sumber: id.wikipedia.org

0 comments:

okezone.com