It will be better say, "don't expect to much"

Pernahkah Anda berharap? Berharap dengan penuh harap?? Amat sangat dengan penuh harapan mengharapkan keinginan Anda???

Itulah yang saya rasakan saat ini.  .... ..... ........... .................

HIDUP dengan KETIDAK pastian dengan HARAPAN yang tanpa bisa di IKHTIARKAN

Tentu saya adalah

manusia normal seperti halnya Anda yang sehari-harinya makan nasi dan minum air putih. Tentu saya juga merasakan rasanya wajib belajar 9 tahun (proker awal kepemimpinan SBY) bahkan sampai lulus kuliah layaknya sebagian dari Anda yang beruntung. Dan... tentu saya juga seseorang yang menyukai media online entah itu sosmed, OLshop, Newsportal, dsb layaknya Anda yang mengikuti itu semua atas dasar tidak ingin dicap "GapTek" alias "Gagap Teknologi".

Namun...... pernahkah Anda berharap namun gagal begitu saja karena masalah yang bagiku itu hal yang sepele???

Ibarat kata, anda nembak cewek. Anda yakin sekali kalo itu cewek mau jadi pacarmu. Anda merasa PeDe sekali untuk mendekatinya. Dan cewek itu tampak respek melihat usahamu. Hingga akhirnya ada seorang teman bilang "sudah jelas itu cewe mau sama kamu". Lalu Anda ajak ke sebuah tempat romantis, amat sangat romantis. Dibawah pohon, ditepi tebing, berhembus angin laut dengan gemersik deburan ombak laut, dan diterangi sinar bulan purnama. Kamu bacakan kalimat-kalimat indah semakin menambah "romantisme lokal" saat itu. Disaat akan menembakkan "panah" tiba-tiba tali busur panah putus. Ketika saat krusial, secara tak sadar anda mengatakan kata-kata yang tidak ingin didengar oleh gebetan anda itu. Seketika itu juga, cewek itu meninggalkan anda setelah sebelumnya memaki anda. Sepele bukan....??? Anda tak sadar akan apa yang telah anda ucapkan. Hingga anda pulang dengan sedihnya, pagi hari bangun dan kembali melanjutkan aktifitas tanpa semangat masih saja tidak menyadari perbuatan Anda semalam. GAGAL TOTAL..... lantas anda malu bertemu dengan mantan calon pacar dan temen2nya.

Sama... seperti ibarat itulah apa yang menjadi sebuah keinginan yang amat sangat diharapkan pupus begitu saja dengan begitu mudahnya tanpa anda ketahui penyebab pastinya. Hidup memang untuk menuntut ilmu. Namun ilmu tidak melulu sama seperti sekolah yang mana ketika anda salah, anda diberitahu atau dipancing untuk mengetahui mana yang salah dan mana yang benar. Tapi tidak berlaku bagi kehidupan di luar sekolah. Anda harus mencari sendiri letak kesalahan dan mencari sendiri pembenaran. Bersyukurlah anda yang masih memiliki mentor yang dekat dengan anda. Bagi yang tidak, terkadang mereka mencari pembenaran sendiri. Alhasil, banyak hal yang sesungguhnya menyimpang namun dianggap benar karena tidak ada yang mengarahkannya.

Ok.... Ok... Okay.....!!!! Kita kembali ke topik

Harapan merupakan kelanjutan dari kodrat manusia yang tidak mudah puas. "Karena tidak puas, manusia menginginkan sesuatu. Karena ingin sesuatu, manusia berusaha. Karena merasa sudah berusaha, manusia berharap." Lalu setelahnya ada ungkapan latin Dum spiro spero yang berarti "Selama aku bernafas, aku berharap". Kalimat ini menegaskan akan ambisi dan harapan seorang manusia sepanjang hayat. Akhirnya datanglah agama yang mana mengajak manusia untuk berdo'a untuk segala harapan disamping bersyukur atas segala kenikmatan. Normal jika saya berharap atau mengharap sesuatu. 

Namun, ketika anda GAGAL, apakah anda berhenti mengharap dan mengalihkan ke pengharapan lain? mencari pelarian??

  tuliskan jawaban anda melalui komentar dibawah...