Logo Kotamadya Surakarta |
SEJARAH NAMA “SURAKARTA”
Dikala itu, Kerajaan Kartasura yang dipimpin oleh Sri Susuhunan Pakubuwono II (PBII) di tahun 1742 di serang oleh pemberontak. Pemberontakan ini didalangi oleh Sunan Kuning. Dengan meminta bantuan
VOC, akhirnya pemberontakan itu berhasil ditumpas dengan mudahnya. Tentu saja, VOC membantu bukannya tanpa imbalan, sebagai imbalannya VOC mendapatkan sebagian wilayah warisan kasultanan Mataram. Setelah pemberontakan terjadi, PB II menganggap keraton telah tercemar dan harus dipindah. Kemudian PB II menunjuk Tumenggung Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo, serta komandan pasukan Belanda untuk mencari lokasi baru ibukota keraton ini. Kemudian ditemukan suatu tempat dan pemerintahan berpindah ke kota baru itu. Lalu, kota itu diberi nama “Surakarta”, sebagai kata ulang atau kebalikan ejaan kata “Kartasura è Surakarta”.
SEJARAH NAMA “SOLO”
Ada sebuah cerita bahwa di suatu tempat atau desa, ada seseorang yang bernama “Ki Ageng Sela”. Entah apakah profesinya, saya juga belum mengerti. Yang jelas menurut cerita itu, nama solo berawal dari nama belakang mbah tersebut”Sela”, sebagai sebuah wilayah atau desa di tempat itu. Kemudian, lama-kelamaan karena orang jawa senang yang ringkas dan gampang (kata orang-orang), nama “Sela” itu pun berubah menjadi “Sala”. Setelah sekian lama nama “sala” menjadi julukan populer bagi masyarakat sekitar karena lebih simpel dari pada “Surakarta”, nama itu pun berubah seiring perubahan EYD (a= a, o) maka nama itu pun berubah menjadi “Solo”. Secara ringkas Sela è Sala è Solo.
SEJARAH KOTA
Keraton Kasunanan Surakarta |
SEKOLAH DAN OLAHRAGA
Solo memiliki sekitar 853 sekolahan yang meliputi SD, SMP, dan SMA, setingkat. Diantara SMA-SMA lain di Solo, hanya beberapa SMA setingkat yang kondang dengan ciri khasnya masing-masing selain mutu pendidikannya. Seperti: SMA N 1 Surakarta (SMA terfavorit dan selalu lulus 100% di wilayah Surakarta), SMA N 3 Surakarta (SMA yang menggunakan metode pembelajaran bahasa Inggris semua/ imersi. Sebagian siswa-siswinya banyak yang keturunan China dan Arab), SMA N 4 Surakarta (Keorganisasian siswanya sudah maju. SarPras yang memadahi. Sekolah yang beberapa tahun terakhir selalu lulus UAN 100% selain SMA N 1 SKA). Wilayahnya yang terletak di wilayah yang notabene wilayah sekolah, dekat SMK N 2 SKA, dll.), SMA N 7 Surakarta (Sekolah ini terkenal lewat bakat potensi non akademik dari para siswa. Orang bilang sekolahnya orang kaya dan sekolahnya artis. Terkesan lebih menggali potensi non akademik, namun prestasi akademik kurang memuaskan), SMK N 2 Surakarta (Orang-orang lebih mengenalnya dengan sebutan “STM 1 Solo”, karena dahulu merupakan STM namun sekarang nama STM, SMEA,dsb. sudah diganti menjadi SMK semua. Merupakan SMK berlabel “ISO” dan merupakan SMK terfavorit. Selain sekolah-sekolah negeri favourit diatas, ada pula sekolah swasta yang sering menjadi tempat orang tua menitipkan buah hatinya seperti: SMA 1 AL-ISLAM (Salah satu pondok pesantren yang ada dan sering menjadi tempat sekolah warga solo sekitar). SMK/STM MIKAEL (Merupakan SMK swasta yang didirikan oleh yayasan kristen. Merupakan salah satu SMK terbaik dan menjadi saingan dari pada SMK N 2 SKA). Madrasah PPMI (Pondok Pesantren Modern Islam) ASSALAM (Merupakan pondok pesantren modern islam dan terbesar yang ada di wilayah Surakarta. Siswa-siswinya tidak hanya dari solo sekitar, namun dari berbagai tempat di Indonesia). SMK Pelayaran Kartasura (Saya kurang mengetahui tentang sekolah ini, yang jelas muridnya ditempa layaknya seorang pelaut sungguhan agar bisa menghasilkan bibit baru yang profesional). Selain sekolah diatas, masih banyak lagi. Untuk perguruan tinggi, ada 2 perguruan tinggi negeri (PTN) dan banyak perguruan tinggi swasta. Perguruan tinggi negeri diantaranya Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Sementara untuk perguruan tinggi swasta yang paling banyak diminati adalah Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS). Adalagi Perguruan tinggi swasta yang menghasilkan lulusan2 yang kompeten dalam bidang mesin industri dan mendapat sertifikat ISO 9001:2008 dari TUVRheinland, German. Adalah Politeknik ATMI (Akademi Teknik Mesin Industri) Surakarta (Satu yayasan dengan SMK St. MIKAEL.
Lambang PERSIS Solo |
Selain tim Sepak Bola, Solo juga memiliki 2 stadion besar. Yaitu Stadion R. Maladi (Sriwedari) dan Stadion Manahan. Stadion R. Maladi merupakan stadion yang digunakan untuk PON I (Pekan Olahraga Nasional). Sedangkan Stadion Manahan, merupakan suatu kompleks olahraga. Kedua Stadion ini sering digunakan untuk kandang PERSIS Solo.
Dulu Solo juga sempat memiliki tim basket terkenal dengan nama Bhinneka Solo, yang bermain di Gor Bhinneka (Sekitar Belakang THR Sriwedari). Namun tim itu sekarang sudah tidak diketahui kabarnya. Apakah masih atau tidak. Yang jelas Gor Bhineka itu sekarang namanya sudah berganti menjadi Sritex Arena.
MASA SEKARANG
Sepur Kluthuk Jaladara |
BUDAYA DAN SENI
Kota Solo kaya akan budaya dan seni. Hal itu di karenakan dahulu Solo ditempati oleh 2 kerajaan seperti telah diutarakan diatas. Jadi secara otomatis, kota Solo kaya akan budaya dan seni. Saking banyaknya sampai saya tidak bisa menyebutkan seperti tari-tarian. Hehe. Kalau seni, diantaranya adalah Batik. Batik disetiap tempat memang berbeda-beda motifnya. Namun yang menjadi trade marknya kota solo adalah batik solo. Dan masih banyak lagi.
BUKU MURAH “Bu SrI” (mBuri SRIwedari)
Sebutan BUSRI memang tidak asing dikalangan pelajar di solo sekitar. Di tempat itu, semua orang terutama pelajar dan mahasiswa dapat mencari segala macam buku. Buku itu ada yang baru, ada yang bekas. Semua orang, termasuk saya sendiri lebih menyukai berburu buku di tempat itu. Karena harganya lebih murah (korting kurang lebih 20%) dan terkadang masih bisa ditawar. Tergantung bagaimana anda dapat menawar buku-buku itu.
BURSA MOBIL BEKAS (Sriwedari)
Merupakan suatu bursa mobil bekas. Biasanya bursa itu diadakan pada hari minggu dan diselenggarakan sekitar pelataran sampai dipinggiran jalan sekitar Stadion R. Maladi.
KULINER
Selain kaya akan budaya dan seni, kota Solo juga kaya akan masakan atau kuliner. Mayoritas adalah kuliner atau masakan jawa. Diantaranya adalah nasi liwet, timlo, gudeg (beda dengan jogja), serabi notosuman, bakpia balong, wedang asle dan banyak lagi.
Nasi Liwet |
Timlo |
Menurut saya, kepadatan jalan di kota Solo semakin lama semakin meningkat seiring bertambahnya volume kendaraan yang tidak didukung oleh pelebaran jalan dan bertambahnya tahun. Adanya car free day pada hari minggu antara jam 7-9 pagi menurut saya cukup membantu untuk mengurangi volume kendaraan. Tapi masih sulit untuk memgurangi kepadatan jalan di hari biasa, terutama di akhir pekan.
0 comments:
Posting Komentar